Analisis Perhitungan Akustik Kaitannya Dengan Optimalisasi Auditorium

Authors

  • Vicky Halim Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • Ima Rachima Nazir Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Sains dan Teknologi Nasional
  • Maulina Dian P Program Studi Teknik Arsitektur, FTSP, Institut Sains dan Teknologi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.37277/stch.v28i1.262

Abstract

Suatu ruangan dinilai baik atau tidaknya dari tinjauan akustik diperlukan parameter dasar akustik
salah satunya yaitu waktu dengung (reverberation time). Waktu dengung adalah parameter yang fundamental
untuk menilai kualitas akustik suatu ruang. Faktor yang mempengaruhi waktu dengung adalah material yang
digunakan didalam ruangan, volume ruangan dan koefisien serap material pada ruangan tersebut. Suatu
pertunjukan atau acara lainnya pada sebuah auditorium dapat dinikmati dengan nyaman atau sebaliknya,
sangat tergantung pada kualitas akustik ruang. Hasil pengukuran terhadap auditorium Rooseno sebagai studi
kasus menunjukkan bahwa auditorium mempunyai masalah pada waktu dengung (reverberation time). Hasil
pengukuran pada auditorium Rooseno terlihat sangat buruk dengan nilai 4.56s ( T500hz ) jauh dibawah standar
yang ditetapkan. Untuk itu dilakukan simulasi akustik dengan memasukkan parameter geometri ruangan,
material akustik, noise criterion, suhu dan kelembapan. Hasil dari simulasi akustik dengan memasukkan
parameter geometri ruangan, material akustik, noise criterion, suhu, kelembapan maka penurunan waktu
dengung menjadi 0.89s ( T500hz ). Persyaratan standard AS/NZS 2107:2000 untuk kategori "assembly hall over
250 seats" adalah 0.6-0.8s. Terdapat selisih 0.09 poin lebih tinggi dari yang disyaratkan, namun kondisi
simulasi akustik dilakukan tanpa memasukkan faktor kehadiran pendengar sehingga jika pendengar memenuhi
Auditorium Rooseno maka nilai yang disyaratkan oleh AS/NZS 2107:2000 dapat terpenuhi

Published

2018-02-01

Issue

Section

Artikel