Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Secang (Biancaea sappan L.) sebagai Obat Luka Bakar
DOI:
https://doi.org/10.37277/sfj.v18i2.2142Kata Kunci:
daun secang, luka bakar, gel, cycling testAbstrak
Luka bakar merupakan kerusakan yang terjadi pada jaringan kulit akibat kontak dengan agen termal, kimiawi, atau listrik. Luas area luka bakar dapat mempengaruhi metabolisme dan fungsi sel tubuh. Penggunaan silver sulfadiazin dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit. Daun secang (Biancaea sappan L.) secara empiris memiliki efek farmakologi yang dapat mempercepat penyembuhan luka bakar. Daun secang berpotensi dikembangkan menjadi obat tradisional, karena mengandung flavonoid yang berperan dalam merangsang penyembuhan luka bakar. Karbopol 940 merupakan agen pembentuk gel yang dapat mempengaruhi karakteristik fisik sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi karbopol 940 pada sediaan gel ekstrak daun secang dan melihat stabilitas fisik sediaan gel dengan metode cycling test. Ekstrak daun secang sebagai bahan aktif diformulasikan menjadi tiga formula dengan variasi konsentrasi karbopol 940 sebagai gelling agent, yaitu FI (1%); FII (1,5%); dan FIII (2%). Parameter yang diuji pada sediaan gel adalah karakteristik fisik yang meliputi organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Sediaan gel kemudian diuji stabilitasnya dengan metode cycling test pada dua suhu selama 6 siklus, yaitu suhu dingin ± 4°C selama 24 jam dan suhu panas ± 40°C selama 24 jam disebut dengan 1 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gelling agent karbopol 940 dengan penambahan TEA berpengaruh terhadap karakteristik fisik sediaan gel, dimana terjadi peningkatan pH dan viskositas, sedangkan daya sebar dan daya lekat mengalami penurunan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa FIII memenuhi kriteria fisik dari sediaan gel luka bakar ekstrak daun secang (Biancaea sappan L.) dengan nilai pH 6; daya sebar 5,5 ; daya lekat 1,38; dan viskositas 275. FIII merupakan formula gel yang paling optimum.
Referensi
pada Proses Penyembuhan Luka Bakar. Jurnal Keperawatan Merdeka, Mei.pp. 15-29.
Astutik, A. & Mubarok, H., 2024. Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Stop- Motion Pada Submateri Fertilisasi Untuk Siswa Kelas Xi Mipa Di Sma Nuris Jember. Jurnal Edukasi Biologi, pp. 33-41.
Ayuchecaria, N., Nugroho, W. & Aryzki, S., 2022. Penentuan Nilai Sun Protecting Factor (Spf) Dan Uji Karakteristik Sifat Fisik-Kimia Sediaan Nanoherbal Bedak Dayak. Journal of Pharmaceutical Care and Sciences, pp. 140-146.
Basir, H., Wahyuni, Y., Sari, R. & Husna, A., 2024. Pemanfaatan Limbah Kulit Buah Salak Pondoh (Salaccae Edulis Reinw) Menjadi Sediaan Sampo Dan Aktivitasnya Terhadap Staphylococcus Epidermidis Dan Candida Albicans. Jurnal Kesehatan, Pp. 102-116.
Dahlan, M.S. 2016. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta: Salemba Medika.
Efendi & Na’imah., 2023. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Gel Piroxicam Berbasis Carbomer. Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan , pp. 21-25.
Kharisma, D. & Safitri, C., 2020. Formulasi Dan Uji Mutu Fisik Sediaan Gel Ekstrak Bekatul (Oryza sativaL.). Artikel Pemakalah Paralel, pp. 228-235.
Nadya, L. & Usiono, 2023. Sistematik Literatur Review (SLR) Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Menurut Tingkat Keparahan. Journal Of Social Science Research, pp. 3004- 3009.
Nurlely, et al., 2021. Uji Karakteristik Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata L.) dengan Variasi Karbopol dan HPMC. Jurnal Pharmascience, pp. 79-89.
Putri & Anindhita., 2022. Optimasi formula gel ekstrak etanol buah kapulaga dengan kombinasi gelling agent HPMC dan Natrium Alginat menggunakan simplex lattice design. Jurnal Ilmiah Farmasi , pp. 108-120.
Rahmadina et al., 2023. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Cemba (Senegalia rugata) terhadap Penyembuhan Luka Sayat pada Kelinci (Oryctogalus cuniculus). Jurnal Sains dan Kesehatan, pp. 56-98.
Ramadhani, R. et al., 2023. Pemanfaatan Aplikasi Spss Dalam Analisis Pengaruh Biaya. JIKA (Jurnal Informatika), pp. 271-280.
Sari, et al., 2024. Variasi Guar Gum Dan Karbopol 940 Sebagai Gelling Agent Terhadap Uji Sifat Fisik dan Kimia Sediaan Gel Ekstrak. Cendekia Journal of Pharmacy, pp. 71- 87.
Susianti, N., Juliantoni, Y., dan Hanifa, N.I. 2021. Optimasi Sediaan Gel Ekstrak Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan Variasi Basis Carbopol 940 dan CMC Na. Acta Pharm Indo. Vol.9(1). Pg 44-57.
Setyawan et al., 2023. Formulasi, Evaluasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Antioksidan Ekstrak Tali Putri (Cassytha filiformis L). Bencoolen Journal of Pharmacy, pp. 28-33.
Srihidayati, G. & Sohriati, E., 2023. Inovasi Pembuatan dan Karakterisasi Tepung Daun Cemba (Acasia rugata (Lam) fawc. Rendle) Sebagai Bahan Pangan Alami Melalui Metode Pengeringan Cabinet Dryer. Journal Technology, pp. 85-92.
Thomas, N., Tungad, R., Latif, M. & Sukmawati, M., 2023. Pengaruh Konsentrasi Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent. Journal of Pharmaceutical Education, pp. 316-324.
Wulandari, C., Ida, N. & Yasir, Y., 2024. Testing
Activity Preparation Of Combined Ethanol Gel Extract Of Aring Leaves (Eclipta alba L.) AND BEAN LEAFS (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) Against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. Jurnal Farmasi dan Bahan Alam, pp. 94-103.
Yusu, A.L., et al., 2022. Formulasi dan Evaluasi Sediaan Gel Ekstrak buah Pare (Momordica charantia L.) dengan Variasi Konsentrasi Carbopol 940. Pharmacy Genius, Vol. 01 (01), Hal. 50-61.
Zega, R., Rahmawat, D. & Yuwanda, A., 2024. Formulasi Hand Sanitizer Gel Dengan Ekstrak Buah Labu. Jurnal Analis Farmasi.