Efek Samping Obat Antituberkulosis (OAT) Lini Pertama pada Penderita TB Paru di Puskesmas X Kota Bekasi Periode Januari–Maret 2025

Penulis

  • Aulia Salasa Kamila STIKes Mitra Keluarga
  • Chilyati Eky Futihat STIKes Mitra Keluarga
  • Anisa Rachmita Arianti STIKes Mitra Keluarga
  • Maifitrianti . Univesirtas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka

DOI:

https://doi.org/10.37277/sfj.v18i2.2354

Kata Kunci:

Algoritma Naranjo, Antituberkulosis, Efek Samping

Abstrak

Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Terapi yang paling banyak digunakan OAT Lini pertama. Penggunaan obat ini dapat menyebabkan efek samping obat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek samping penggunaan obat terapi OAT lini pertama. Jenis penelitian ini observasional deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling. dengan kriteria inklusi pasien yang mendapatkan pengobatan OAT lini pertama, berusia 20-65 tahun, pasien dengan tahap pengobatan intensif atau lanjutan, pasien dengan pengobatan minimal 1 minggu kemudian kausalitas efek samping obat dianalisis menggunakan algoritma naranjo. Penelitian ini memiliki sampel sebanyak yaitu 39 responden memenuhi kriteria inklusi, (62%) pasien berjenis kelamin laki-laki dan (36%) berusia 20-29 tahun. Sebanyak (56%) pasien berada pada fase pengobatan intensif dengan lama pengobatan paling banyak adalah 1 bulan (26%). Selama penggunaan OAT lini pertama, (54%) pasien mengeluhkan mual dan muntah, (18%) nyeri sendi, (56%) urin berwarna merah, (21%) kurang nafsu makan. Hasil analisis kausalitas menggunakan algoritma naranjo menunjukkan efek bahwa efek samping yang dialami termasuk kategori probable. Penggunaan OAT lini pertama pada penderita tuberkulosis paru dapat menyebabkan efek samping yaitu urin berwarna merah, mual dan muntah, kurang nafsu makan dan nyeri sendi. Analisis kausalitas algoritma naranjo menunjukkan skor 5-8 (probable) yang berarti kemungkinan ESO akibat dari penggunaan OAT lini pertama.

Referensi

Abbas, A. (2017). Monitoring Of Side Effects Of Anti-Tuberculosis Drugs (ATD) On The Intensive Phase Treatment Of Pulmonary TB Patients In Makassar. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 3(1), 19. https://doi.org/10.19184/ams.v3i1.4093
Agus Nurjana. Made. (2018). Faktor Risiko Terjadinya Tuberculosis Paru Usia Produktif (15-49 Tahun) Di Indonesia Risk Factors of Pulmonary Tuberculosis on Productive Age 15-49 Years Old in Indonesia. Media Litbangkes, 25, 165–170.
Andriani, E. K., Harahap, N. R. A., & Wahyu Nuraini Hasmar. (2022). Evaluasi Pengobatan Anti Tuberkulosis Pada Pasien Geriatri Rawat Jalan Di Rumah Sakit Swasta Wilayah Bekasi Timur Tahun 2020-2021. Jurnal Mitra Kesehatan, 5(1), 9–17. https://doi.org/10.47522/jmk.v5i1.144
Asriwati, Yeti, E., Niakurniawati, & Usman, A. N. (2021). Risk factors analysis of non-compliance of Tuberculosis (TB) patients taking medicine in Puskesmas Polonia, Medan, 2021. Gaceta Sanitaria, 35, S227–S230. https://doi.org/10.1016/j.gaceta.2021.10.027
Baliasa, W., Pingkan, W., Kaunang, J., Harold, B., & Kairupan, R. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Tuberkulosis dengan Hasil Terapi di Puskesmas Biak Banggai. Journal of Public Health and Community Medicine, 1(4), 63–69.
Fraga, A. (2021). Evaluasi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis Pasien Baru Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Oebobo Kupang Tahun 2020. Jurnal Farmagazine, VIII(1), 17–24.
Gumanti, S. T. A., L. C. P., D., & Rifkia, V. (2022). Monitoring efek samping obat antituberkulosis fase intensif dan lanjutan pasien dewasa tuberkulosis di RSUD Kota Bandung. JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X, 12(1), 86–93. https://doi.org/10.35617/jfionline.v12i1.52
Heti Rais Khasanah, Nadia Pudiarifanti, Elda Meliyarta, A. N. I. (2024). Efek Samping penggunaan obat anti tuberkulosis di puskesmas kota bengkulu tahun 2024. 14(3), 91–96. 10.36085/avicenna.v14i3.638
Iwan Efendi, Alwin Widhiyanto, & Ainul Yaqin Salam. (2023). Hubungan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Dengan Kualitas Hidup Pasien TB Di Puskesmas Banyuglugur Situbondo. DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Keperawatan, 1(4), 248–263. https://doi.org/10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i4.1333
Kakilla, C. (2021). Strengths and Weaknesses of Semi-Structured Interviews in Qualitative Research: A Critical Essay Charles Kakilla Atlantia Clinical Trials Strengths and Weaknesses of Semi-Structured Interviews in Qualitative Research: A Critical Essay. June, 0–4. https://doi.org/10.20944/preprints202106.0491.v1
Kemenkes RI. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2023). Profil Kesehatan Penyakit Di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI, 2016. (2016). Penanggulangan Tuberkulosis. Kementrian Kesehatan Respublik Indonesia.
Khairunnisa, S. A., & Puspitasari, I. M. (2023). Review : Efek Samping Obat Antituberkulosis Oral Lini Pertama Pada Anak. Farmaka, 21(2), 197–205.
Kristiani, W., Kristiani, W., Kurniawati, D., Saputri, R., Sari, U., & Banjarmasin, M. (2019). Monitoring Efek Samping Obat Tuberkulosis DI. 26–42.
Mafukidze, A. T., Calnan, M., & Furin, J. (2020). Peripheral neuropathy in persons with tuberculosis. Journal of Clinical Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases, 2, 5–11. https://doi.org/10.1016/j.jctube.2015.11.002
Maulitha, F., Fitriani, N., & Rusli, R. (2022). Analisis Efek Samping Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) di Instalasi Rawat Jalan RSD BLUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 16(November), 1–8. https://doi.org/10.25026/mpc.v16i1.656
Musdalipah, Nurhikmah, E., Karmilah, & Fakhrurazi, M. (2018). Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis ( Oat ) Dan Penanganannya Pada Pasien Tuberkulosis ( Tb ) Di. Jurnal Imiah Manuntun, 4(1), 67–73. https://doi.org/10.51352/jim.v4i1.144
Mustikawangi, V., Rambert, G., & Wowor, M. (2016). Gambaran pemeriksaan makroskopis urin pada pasien tuberkulosis paru. Journal E-Biomedik (EBm), 4(2).
Nasichah, S. N. A., & Kristinawati, B. (2024). Hubungan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis dan Penyakit Penyerta dengan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis Paru. Journal of Telenursing (JOTING), 6(1), 104–112. https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JOTING/article/view/8565
Nazir, T., Farhat, S., Adil, M., & Asraf, Z. (2018). Adverse drug reactions associated with first line anti-tubercular drugs, their prevalence and causality assessment in patients on Directly Observed Treatment Short-course (DOTS) in a tertiary care hospital. International Journal of Basic & Clinical Pharmacology, 8(1), 147. https://doi.org/10.18203/2319-2003.ijbcp20185174
Ningsih, A. S. W., Ramadhan, A. M., & Rahmawati, D. (2022). Kajian Literatur Pengobatan Tuberkulosis Paru dan Efek Samping Obat Antituberkulosis di Indonesia. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 15, 231–241. https://doi.org/10.25026/mpc.v15i1.647
Nita, Y., Budiman, H., & Sari, E. (2023). Hubungan Pengetahuan, Kebiasaan Merokok Dan Riwayat Kontak Serumah Dengan Kejadian Tb Paru. Human Care Journal, 7(3), 724. https://doi.org/10.32883/hcj.v7i3.2060
Pangaribuan, L., Kristina, K., Perwitasari, D., Tejayanti, T., & Lolong, D. B. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis pada Umur 15 Tahun ke Atas di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 23(1), 10–17. https://doi.org/10.22435/hsr.v23i1.2594
Pratiwi, E. P., Rohmawaty, E., & Kulsum, I. D. (2018). Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Kategori I dan II Pasien Tuberkolosis Paru Dewasa di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 7(4), 252. https://doi.org/10.15416/ijcp.2018.7.4.252
Pratiwi, I. A. (2022). Hubungan Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tb Paru Di Puskesmas. 8(2), 123–131. https://www.mendeley.com/catalogue/15c35e08-12a5-3771-8856-a55a0cae23f1/?utm_source=desktop&utm_medium=1.19.8&utm_campaign=open_catalog&userDocumentId=%7B9dda6999-a7d6-476e-908c-8e71fde69557%7D#abstract-title
Putri, V. R., Muslim, Z., & Susilo, A. I. (2024). Analisis Kejadian Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Di Kota Bengkulu. Journal of Nursing and Public Health, 12(1), 187–192. https://doi.org/10.37676/jnph.v12i1.6368
Rasdianah, N., Madania, Tutoli, T. S., Abdulkadir, W. S., Hidayat, A., & Suwandi, T. B. A. (2022). Studi Efek Samping Obat Antituberkulosis ( OAT ) Pada Pasien TB Paru. Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR), 4(3), 707–717.
Rosamarlina, R., Lisdawati, V., Banggai, C. E., Darayani, D., Pakki, T. R., Rogayah, R., & Murtiani, F. (2019). Monitoring Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis di Poli TB DOTS RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. The Indonesian Journal of Infectious Diseases, 5(2), 10–20. https://doi.org/10.32667/ijid.v5i2.81
Suarni, E., Rosita, Y., & Irawanda, V. (2019). Implemen tasi Terapi DOTS ( Directly Observed Treatment Short- Course ) pada TB Paru di RS Muhammadiyah Palembang Pendahuluan Penyakit Pengobatan dan pengendalian TB di menerapkan manajemen operasional Organization ( WHO ) yaitu strategi Strategi DOTS dia. Syifa’MEDIKA, 3(2).
Sunarmi, S., & Kurniawaty, K. (2022). Hubungan Karakteristik Pasien Tb Paru Dengan Kejadian Tuberkulosis. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2), 182–187. https://doi.org/10.36729/jam.v7i2.865
Weiangkham, D., Umnuaypornlert, A., Saokaew, S., Prommongkol, S., & Ponmark, J. (2022). Effect of alcohol consumption on relapse outcomes among tuberculosis patients: A systematic review and meta-analysis. Frontiers in Public Health, 10. https://doi.org/10.3389/fpubh.2022.962809

##submission.downloads##

Diterbitkan

2025-08-06

Cara Mengutip

Kamila, A. S., Futihat, C. E., Arianti, A. R., & ., M. (2025). Efek Samping Obat Antituberkulosis (OAT) Lini Pertama pada Penderita TB Paru di Puskesmas X Kota Bekasi Periode Januari–Maret 2025. SAINSTECH FARMA, 18(2), 64–71. https://doi.org/10.37277/sfj.v18i2.2354