POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI – JUNI 2012

Authors

  • Refdanita Refdanita Program Studi Farmasi ISTN
  • E. P. Rachmadi Program Studi Farmasi ISTN

DOI:

https://doi.org/10.37277/sfj.v8i2.383

Abstract

Pengobatan diabetes mellitus tipe 2 menggunakan kombinasi beberapa obat antidiabetik oral atau kombinasi dengan insulin, jika penggunaan tunggal obat antidiabetes tidak mencapai tujuan. Penggunaan berbagai obat dalam waktu yang bersamaan  atau polifarmasi dapat memfasilitasi terjadinya interaksi obat. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan pengambilan data secara retrospektif. Desain Penelitian cross-sectional dengan purposive sampling. Melibatkan 91 rekam medis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder rekam medis pasien rawat inap dengan diagnosis diabetes mellitus tipe 2 pada periode Januari hingga Juni 2012 di Rumah Sakit X. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pengobatan antidiabetes tipe 2 pada pasien rawat inap Rumah Sakit X terdiri dari satu jenis obat antidiabetes, sulfonilurea adalah yang paling banyak diberikan kepada pasien. Glikuidon obat sulfonilurea sebagai antidiabetes oral yang paling banyak diberikan. Jumlah pasien yang mengalami interaksi obat pada 49 pasien (53,84%) dan interaksi obat yang terjadi lebih banyak menyebabkan efek hipoglikemik obat antidiabetes meningkat sebesar 67 kasus (83,75%), yang terjadi pada tingkat signifikansi 4 sebesar 30 kasus (40, 00% ). Obat-obatan paling sering berinteraksi, yaitu antara glikuidon dengan asam asetil salisilat.

Downloads

Published

2019-09-02

How to Cite

Refdanita, R., & Rachmadi, E. P. (2019). POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP RUMAH SAKIT X PERIODE JANUARI – JUNI 2012. Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 8(2), 18–22. https://doi.org/10.37277/sfj.v8i2.383