Kinerja Lalu Lintas Simpang Tak Bersinyal Perkotaan pada Lahan Terbatas (Studi Kasus : Simpang Jl. M. Kahfi II – Jl. Srengseng Sawah, Jakarta Selatan)

Penulis

  • Endang Widjajanti
  • Wileri Mandabi
  • Lely Mustika

DOI:

https://doi.org/10.37277/stch.v32i4.1470

Abstrak

Abstrak

 

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang tak bersinyal Jl. M. Kahfi II – Jl. Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Analisis kinerja simpang tak bersinyal mengacu pada pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), 1997.  Data diperoleh melalui survei di lapangan meliputi kondisi geometrik, kondisi lingkungan, dan kondisi lalu lintas. Hasil analisis menunjukkan bahwa jam sibuk hari kerja periode pagi hari terjadi pada pukul 06.30 – 07.30 dengan Derajat Kejenuhan (DS) 1,10 dengan Tundaan Simpang (D) 25,16 det/smp dan periode sore hari terjadi pada pukul 18.00 – 19.00 dengan Derajat Kejenuhan (DS) 0,93 dengan Tundaan Simpang (D) 16,39 det/smp. Hasil analisis untuk hari libur menunjukkan bahwa jam sibuk hari libur periode pagi hari terjadi pada pukul 08.00 – 09.00 dengan Derajat Kejenuhan (DS) 0,71 dengan Tundaan Simpang (D) 11,74 det/smp dan periode sore hari terjadi pada pukul 16.45 – 17.45 dengan Derajat Kejenuhan (DS) 0,85 dengan Tundaan Simpang (D) 14,31 det/smp. Hasil analisis ini menunjukan bahwa kinerja simpang tiga tak bersinyal di Jl. M. Kahfi II – Jl. Srengseng Sawah Jakarta Selatan adalah sudah dalam kondisi buruk pada hari kerja dan kurang baik pada hari libur. Peningkatan jalan M. Kahfi II sesuai Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan tahun 2014 , yaitu  peningkatan Jl. Kahfi II dari jalan tipe 2/2 UD menjadi 4/2D sangat mendesak untuk diimplementasikan.

 

Kata Kunci: kinerja lalu lintas, perkotaan, simpang tidak bersinyal

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-12-21