Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Sectio Caesarea di RSUD Budhi Asih Periode Juni-Desember 2020
DOI:
https://doi.org/10.37277/sfj.v16i1.1493Kata Kunci:
antibiotics, prophylaxis, surgical site infectionAbstrak
Pasien bedah Sectio Caesarea (SC) diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah kejadian infeksi luka operasi (ILO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah SC di RSUD Budhi Asih. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 201 rekam medik dengan pengambilan data secara retrospektif. Kriteria inklusi pasien adalah pasien yang melahirkan secara Sectio Caesarea dan pasien yang memiliki data rekam medik yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien bedah Sectio Caesarea (SC) pada usia ≤ 20 tahun sebanyak 14 orang (7%), pada usia 21–34 tahun sebanyak 133 orang (66,2%), dan pada usia ≥ 35 tahun sebanyak 54 orang (26,9%). Berdasarkan paritas 1–2 kali yaitu 114 orang (56,7%) dan paritas ≥ 3 kali yaitu 87 orang (43,3%). Berdasarkan riwayat SC 1–2 kali sebanyak 193 orang (96%) dan ≥ 3 kali sebanyak 8 orang (4%). Pola peresepan menggunakan seftriakson sebanyak 200 orang (99,5%) yang menggunakan amoksilin sebanyak 1 orang (0,5 %), rute pemberian antibiotik profilaksis secara intravena 200 orang (99,5%) dan secara oral 1 orang (0,5%), waktu dan frekuensi pemberian antibiotik profilaksis 201 orang (100%), lama pemberian antibiotik yaitu tidak ditambahkan antibiotik profilaksis 201 orang (100%), durasi pembedahan ≤ 60 menit adalah 201 orang (100%), yang ada ILO adalah 2 orang (1%) dan tidak ada ILO adalah 199 orang (99%). Antibiotik profilaksis digunakan sesuai yaitu seftriakson dengan dosis 1-2 gram/hari,waktu pemberian obat sesuai 30–60 menit sebelum tindakan operasi, rute pemberian antibiotika sesuai yaitu secara intravena.
Referensi
Ayuningtyas, Dumilah, Oktarina, R., Misnaniarti, M., & Dwi, S.N.N. (2018). Etika Kesehatan pada Persalinan Melalui Sectio Caesarea Tanpa Indikasi Medis. Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jurnal MKMI, 14(1), 9-16. https://doi.org/10.30597/mkmi.v14i1.2110
Bangun, R.S. (2018). Pengaruh Edukasi Terhadap Perilaku Keluarga Dalam Pencegahan Infeksi Luka Operasi Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2016. Stikes Santa Elisabeth Medan. Jurnal Ilmiah Kohesi, 2(1), 1-9.
Chairani, F., Ika, P & Rizka, H.A. (2019). Jurnal Insidensi dan Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi pada Bedah Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit. Jurnal Manajemen Pelayanan Farmasi, 9(4), 274-283. DOI : 10.22146/jmpf.48024.
Dayana, M., Nurmainah., & Untari, E.K. (2017). Gambaran Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Sectio Caesarea di Rumah Sakit Universitas Tangjung pura Tahun 2017. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran Untan, 4(1), 1-12.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2406 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 8 tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Bahan Ajar Rekam Medik dan Informasi Kesehatan (RMIK). Jakarta .Kemenkes RI.
Maria, H.S. & Yulianti, H. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea. JIK, 6(2),175-183.
Melinda, C.S., Rusdiana, T. & Yohana, A.C. (2018). Review: Validasi Metode Analisis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Untuk Penetapan Kadar Uji Disolusi Terbanding Tablet Amoksisilin. Jurnal Farmaka, 16(1), 324-330.
Muthoharoh, A., Diana, N., Rahmatullah, St.,Wirasti, W. (2018). Pola Penggunaan dan Evaluasi Kualitatif Antibiotika Profilaksis Bedah Caesar di RSUD Kraton Pekalongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2), 405-410. https://doi.org/10.48144/jiks.v11i2.110.
Mutmainah, N., Setyati, P., & Handasari, N. (2014). Evaluation of the Use and Effectiveness of Antibiotics for Prophylactic in Patients with Caesarean Section at Hospitals in Surakarta in 2010. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 3(2), 44–49.
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) RSUD Budhi Asih. (2019). Pedoman Umum Penggunaan Antimikroba RSUD Budhi Asih. Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih. Jakarta: RSUD Budhi Asih.
Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas). (2014). Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI). Jakarta: BPOM RI. Diakses https://pionas.pom.go.id/monografi/seftriakson
Rahim, A.W., Rompas, S. & Kallo, V.D. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan Perawatan Luka Pasca Bedah Sectio Caesarea (SC) Dengan Tingkat Kemandirian Pasien Di Ruang Instalasi Rawat Inap Kebidanan Dan Kandungan Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. e-journal Keperawatan (e-Kp), 7(1), 1-7.
Rusli. (2018). Bahan Ajar Farmasi Klinik. Jakarta: BPSDM Kementerian Kesehatan RI.
Saleh, C. & Kurniasari, M. (2021). Pola Peresepan Antibiotik Profilaksis Pre Bedah Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Br Jakarta Selatan. Jurnal Riset Farmasi Indonesia, 3(1), 70-71.
Sukma, D.R. & Puspita, S.R.D. (2020). Pengaruh Faktor Usia Ibu Hamil Terhadap Jenis Persalinan di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Majority 9(2),1-5
Sumantri, W.E., Ayu, W.D., & Rusli, R. (2016). Pola Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarean) Di Rumah Sakit Islam Samarinda. Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 3(1), 22–28. https://doi.org/10.25026/mpc.v3i1.63