Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antipsikotik Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap
DOI:
https://doi.org/10.37277/sfj.v9i1.87Kata Kunci:
Skizofrenia, antipsikotik, evaluasiAbstrak
ABSTRAK
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan psikosis yang mengacaukan kejiwaan seseorang berupa penyimpangan sikap,
pikiran, dan perilaku. Salah satu penanganan skizofrenia adalah dengan terapi farmakologi menggunakan antipsikotik
untuk mengatasi gejala yang timbul. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan antipsikotik pada
pasien skizofrenia rawat inap di Rumah Sakit Jiwa daerah Jakarta Selatan. Parameter evaluasi meliputi tepat obat, tepat
dosis, tepat pasien, dan tepat frekuensi penggunaan obat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode
potong lintang [Cross sectional]. Data sekunder yang digunakan diambil dari rekam medik 58 pasien berusia 18-60 tahun
periode Januari–Juni 2015. Dari sampel penelitian, skizofrenia lebih banyak dialami oleh laki- laki [55,2%] dan berusia
26–35 tahun [27,6%]. Tipe skizofrenia yang paling banyak diderita adalah tipe paranoid sebanyak 43 pasien [74,1%].
Gambaran penggunaan antipsikotik terbanyak adalah golongan antipsikotik atipikal tunggal 29 pasien [50,0%], golongan
tipikal tunggal sebanyak 1 pasien [1,7%] dan antipsikotik kombinasi atipikal dan tipikal sebanyak 28 pasien [48,3%]. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat ketepatan penggunaan antipsikotik yaitu kategori tepat obat 77,6%, tepat pasien 96,6%,
tepat dosis 74,1%, dan tepat frekuensi 69,0%. Kesimpulan: Evaluasi penggunaan obat perlu dilakukan selama pasien
dirawat inap karena terdapat ketidaktepatan obat, dosis dan frekuensi pada penggunaan obat antipsikosis.