Perbedaan Kualitas Hidup antara Terapi Hemodialisis dengan Terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

Penulis

  • Lili Musnelina Fakultas Farmasi, ISTN
  • Ditha Kurniati Fakultas Farmasi, ISTN
  • Del Ferdinal RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.37277/sfj.v16i1.1452

Kata Kunci:

Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis, hemodialisis, kualitas hidup, penyakit ginjal kronik, SF-36

Abstrak

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah gangguan fungsi ginjal yang progresif dan  bersifat irreversible. Pasien PGK yang memasuki tahap akhir harus segera mendapatkan terapi pengganti ginjal untuk mempertahankan hidupnya. Terapi pengganti ginjal yang paling banyak dilakukan berupa hemodialisis (HD) dan dialisis peritonial (CAPD).  Terapi yang dilakukan baik HD atau CAPD menimbulkan berbagai efek samping seperti kelelahan fisik, gangguan konsentrasi, gangguan kehidupan sosial dan  resiko infeksi yang berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien PGK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan kualitas hidup pasien PGK  dengan terapi HD dan terapi CAPD. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan kuesioner SF–36. Hasil skor rata-rata pada kelompok pasien PGK dengan terapi CAPD yang mempunyai kualitas hidup baik sebesar 71,06 ± 13,92  sedangkan pada kelompok terapi HD skor rata-rata sebesar 48,08 ± 14,37. Kesimpulan penelitian ini adalah pasien PGK dengan  kelompok terapi CAPD mempunyai kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok terapi HD.

Referensi

Al-Khaldi, N.A., Alipour, M., Faraj, H., Salama, S., Borahmah, A., & Albatineh, A.N. (2017). Quality of Life Comparison between Hemodialysis and Peritoneal Dialysis among End-Stage Renal Disease Patientsin Kuwait. Open Acces J Trans Med Res, 1(3), 61- 67.
Armiyati, Y. (2009). Komplikasi Intradialisis Yang Dialami Pasien CKD Saat Menjalani Hemodialisis Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Tesis. Universitas Indonesia.
Butar & Cholina, T.S. (2012). Karakteristik Pasien Dan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa. Jurnal keperawatan klinis, 1(2), 11–17.
Budiyanto, C. (2011). Hubungan Hipertensi dan Diabetes Mellitus Terhadap Gagal Ginjal Kronik. Jurnal Kedokteran Islam, 4(1), 13-18.
Colvy, J. (2010). Tips cerdas mengenali dan mencegah gagal ginjal. Yogyakarta: DAFA Publishing.
Cruz, M.C., Andrade, C., Urrutia, M., Draibe, S., Noguiera-Martins, L.A., & Sesso, R.C. (2011). Quality of Life in Patients with Chronic Kidney Disease. Clinics, 66(6), 991-995.
Eckersten, D. (2015). Anti-Mullerian hormone: A sertoli cell-derived marker, is decreased in plasma of male patients in all stages of chronic kodney disease. Andrology, 3(6), 1160-1164.
Ghaffar, M.RA, Shofa, & Fanti. (2017). Perbandingan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang diterapi dengan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis atau Hemodialisis. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6(4), 1518-1528.
Grassi, M. & Nucera, A. (2010). Dimensionality and summary measures of the SF-36 v1.6: Comparison of scale and item based approach across ECRHS II adults population. Value in Health, 13(3), 469-478.
Goldberg, I. & Krause, I. (2016). The role of gender in Chronic Kidney Disease. EMJ, 1(2), 58-64.
Harasyid. (2012). Hubungan lamanya hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik di RSUP H. Adam Malik Bulan Juni 2011. Tesis. Universitas Indonesia.
Holley, J.F, Berns, J.S, & Post, T.W. (2017). Acute complications during Hemodialysis. Official reprint from Up Date, 18(2), 1-6.
Indonesian Renal Registry (IRR). (2016). 8th Report Of Indonesian Renal Registry. Persatuan Nefrologi Indonesia, http://www.pernefriinasn.org/Laporan/8th%20Annual%20Report%20 Of%20IRR%202011.pdf. [akses : 11 Oktober 2017]
Jameson, J.L. & Loscalzo, J., (2010). Harrison’s Nephrology and Acid-Base Disorders, 17th ed. New York: McGraw Hill.
Jos, W (2014). Kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis rutin di RSUD Tarakan, Kalimantan Utara. Juenal Kedokteran Indonesia 4 (2), 87 – 91.
Larasati, T.A. (2012). Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RS Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Universitas Lampung, 2(2), 17-20.
Makkar,V., Kumar, M., Mahajan, R., & Khaira, N.S. (2015). Comparison of Outcomes and Quality of Life between Hemodialysis and Peritoneal Dialysis Patients in Indian ESRD Population. Journal of Clinical and Diagnostic Research, 9(3), 28-31.
Nurcahayati, S. (2011). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik yang menjalankan hemodialisa di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap dan Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Tesis. Universitas Indonesia.
Norhayati, I., Norella, K.C.T., & Desa, A. (2012). Illness perception and health- related quality of life among haemodialysis patients. Pertanika Journal of Social Sciences & Humanities, 19(2), 173-181.
Paraskevi, T. (2011). The role of sociodemographic factors in health-related quality of life of patients with end-stage renal disease. International Journal of Caring Sciences, 4(1), 40-50.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. http://www.litbang.depkes.go.id/sit es/download/rkd2013/Laporan_Ris kesdas2013.PDF. [akses: 21 Desember 2017]
Rachmawati, Y., Perwitasari, D.A., & Adnan. (2014). Validasi Kuestioner SF-36 Versi Indonesia terhadap Pasien Hipertensi di Puskesmas Yogyakarta. Pharmacy, 11(01), 14-25.
Rendy, M.C. & Margareth, T.H. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Suwitra, K. (2014). Penyakit Ginjal Kronik. Depok: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
United State Renal Data System (USRDS). (2017). The 2017 Annual Data Report Chapter 11 Vol. 2: International Comparisons. http://usrds.go.org [akses : 15November 2017]
United State Department of Health and Human Services (USDHHS). ( 2017). Prevention Center for Disease Control. National Chronic Kidney Disease Fact Sheet.. https://www.cdc.gov/kidneydiseas e/pdf/kidney_factsheet.pdf [akses : 15 November 2017]
Van, K.N., Duangpaeng, S., Deenan, A., & Bonner, A. (2012). Examining the health related quality of life of people with end-stage kidney disease living in Hanoi, Vietnam. Renal Society of Australasia Journal, 8(3), 140-145.
Yuliaw. (2009). Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kualitas Hidup Dimensi Fisik Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rs Dr.Kariadi Semarang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-01-26

Cara Mengutip

Musnelina, L., Kurniati, D., & Ferdinal, D. (2023). Perbedaan Kualitas Hidup antara Terapi Hemodialisis dengan Terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. SAINSTECH FARMA, 16(1), 7–12. https://doi.org/10.37277/sfj.v16i1.1452

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama